Siapa aku

Mei 25, 2016, by iBeth


Siapa aku mempengaruhi bagaimana aku menjalani hidup ini.

Kalo aku dengar para motivator itu ngomong, mereka meng-encourage kita agar kita bisa menemukan siapa diri kita yang sebenarnya.

'find out, who you are' they said.

Aku sadar tidak mudah untuk menyadari identitas kita yang sebenarnya. sering kali kita bertindak sesuai dengan identitas yang diberikan oleh orang-orang kepada kita.

Aku baru ngerti kenapa banyak sekali permasalahan terjadi karena krisis identitas ini. Karena Identitas kamu  menunjukan bagaimana kamu bersikap dalam kehidupan sehari-hari.

The old me


Saat aku kecil orang tuaku bercerai. Bapak meninggalkan kami yang mengharuskan ibu bekerja dan meninggalkan aku dan adiku dalam pengasuhan nenek, agar dia dapat mensuport kebutuhan kami. Tumbuh tanpa kasih sayang bapak dan jauh dari ibu membuat aku hidup menjadi anak perempuan yang terlihat tegar diluar namun rapuh didalam. Kira-kira begini yang dulu aku pikir tentang siapa aku: 'Gw ga layak untuk disayang, bahkan bokap aja ninggalin gw. Gw miskin, nyokap aja sampe harus ninggalin gw untuk nyari duit. Apa yang bisa gw lakukan dalam keterbatasan gw'

Banyak orang bilang aku ga boleh negatif, harus positif dalam menjalani hidup, tapi aku ga ngerti apa yang bisa membuat aku berpikir positif. Bagaimana aku bisa mempunyai pengharapan yang tidak mengecewakanku? Karena aku sudah kehilangan sosok yang seharusnya menyayangi dan menemani aku, yaitu orang tuaku. Aku berkeliaran tanpa tujuan hidup, tanpa ada yang meyakinkan bahwa aku layak dicintai. Aku akan menerima siapa saja yang menawarkan cinta, bahkan jika itu adalah cinta yang salah. Aku hidup dalam self pity, tidak percaya diri, karena bergantung pada sumber yang terbatas pada diriku sendiri. Aku selalu berpikir negatif karena tidak bisa menemukan apa yang positif dalam hidupku.

The new me

Allah yang tinggal di Rumah-Nya yang suci adalah Bapak anak yatim dan pembela para janda (Mzm 68:5 BIS)

Saat cinta Yesus menemukanku. Dia membuka mataku tentang siapa aku yang sebenarnya. Alkitab sebagai penuntun memberikanku informasi, apa saja warisan yang aku dapatkan dari  kematianNya di kayu salib. Seperti cerita tentang perempuan samaria yang di datengin sama Yesus, padahal saat itu dia lagi melakukan kehidupan yang (menurut manusia) sama sekali ga layak untuk diliat sama Tuhan apalagi di samperin. Tetep... Dengan penuh cinta Yesus datang dan menyelamatkan dia, memberikan Air Hidup yang membuat wanita itu tidak lagi mencari cinta ditempat yang salah (Yoh 4:7-30). Seperti itulah aku, kotor, penuh dosa, tidak layak, hancur, bahkan orang-orang disekitarku pun bilang aku adalah sampah. Namun Dia yang mencintai aku, Tidak malu untuk datang mencari aku, membersihkan hidupku dengan darahNya, menyembuhkan lukaku, menyambung kembali apa yang hancur dalam hidupku. Dan sampah ini dikasih hak jadi anak Allah (Yoh 1:12). dijadikanNya Berharga (Yes 43:4) menjadi Biji MataNya (Zak 2:8),

Cinta Yesus yang melepaskan keterikatanku dari narkoba, pergaulan yang salah, yang membuat hubungan keluargaku dipulihkan, otakku (caraku berpikir) diperbaharui, membuat pekerjaanku diberkati, kesehatanku sempurna. Hal-hal positif terjadi dalam hidupku, saat aku sadar Allah ada dipihakku.

Sudah menemukan siapa kamu?
Silahkan komen biar kita bisa share :D

0 komentar

Instagram

Popular Posts

Like us on Facebook

About us