Seperti Anak Kecil ?

April 28, 2016, by iBeth



Tuhan Yesus bilang, di Matius 18:3 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga"

Apa sih maksudnya dan gimana caranya kita bisa melakukan hal itu.

'Yaelah... Itu mah gampang banget. Maksudnya Yesus tuh, kamu harus mempunyai iman seperti anak kecil'

Aku tau, mungkin pengajaran seperti itu yang selama ini kamu dengar, dan itu bukannya jelek, tapi pengajaran yang seperti itu malah menghilangkan point pentingnya.

Yesus ga ngomongin tentang anak kecil, tapi dia ngomongin anak kecil dibawah 2thn. Apasih maksudnya saat dia bilang, kita harus seperti bayi untuk bisa masuk dalam kerajaan surga?

Menurut beberapa orang, anak kecil itu istimewa karena :

  • Mereka tidak dipenuhi ambisi duniawi
  • Mereka ga perduli (walaupun mereka dibilang lemah dalam masyarakat)
  • Mereka jujur dan tanpa tipu muslihat
  • mereka mampu menerima cinta
  • Mereka ga sombong

Pengertian diatas ok-ok aja, tapi... gagal alias ga sama dengan makna yang Kirstus ingin bagi.

Apasih istimewanya anak kecil?

Aku banyak memikirkan tentang hal ini, karena aku memiliki anak kecil di rumah. Anakku berumur 1 tahun, dan aku ga pernah memanggap dia lemah, tanpa ambisi ataupun ga sombong, apa lagi tanpa tipu muslihat. Beberapa hari yang lalu, Dia ngerjain kakak laki-lakinya dan meninggalkan tanda beberapa jahitan. Aku yakin dia bisa menerima cinta (dicintai) tapi kan anak-anak yang lebih besar bahkan orang dewasa juga bisa dicintai (menerima cinta). Pengertian diatas tidak menjelaskan karakter dari seorang anak kecil.

Mari kita liat lagi ayat tersebut dalam konteksnya (Mark 10:13-16)
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

Apa yang membuat anak kecil istimewa adalah karena mereka TIDAK BERDAYA. Anak-anak dalam cerita diatas ga dateng sendiri ke Yesus, mereka DIBAWA ke Yesus. Kebanyakan dari mereka ga bisa jalan, jadi mereka harus digendong, belum bisa berdiri sendiri jadi harus dipegangin sama Yesus, dan DIA sangat suka melakukan hal itu.

Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka... (Luk 18:15)

Kata anak kecil diatas dalam bahasa aslinya (Yunani) adalah Brephos, Yang diartikan sebagai:

  1. an unborn child, embryo, a fetus
  2. a new-born child, an infant, a babe

Alias bayi.

Perhatikan di Luk 18:17 Yesus juga bilang hal yang sama, 'Sesungguhnya barang siapa tidak menyambut kerajaan Allah seperti anak bayi (yang tidak berdaya ini), ia tidak akan masuk kedalamnya (tambahan dari penulis)

Nangkep ga?

Jadi, bukan tentang anak kecil yang penuh iman, atau anak kecil yang sederhana, tapi tentang kerinduan Tuhan Yesus untuk menolong mereka yang tidak berdaya. Dan kamu teramat sangat tidak berdaya saat kamu memasuki kehidupam yang Tuhan inginkan untuk kamu jalani.

OK, sekarang apa masalahnya?

Masalahnya adalah banyak dari kita jauh dari Tidak Berdaya. Kita menelan mentah-mentah kabar baik yang bilang kamu harus menolong dirimu sendiri. 'Lakukan A, B, dan C maka kamu akan diberkati'. Kita itu seperti  Orang kaya di Lukas 16:19-3 yang membantu diri kita sendiri, saat seharusnya kita seperti Lazarus yang ditolong oleh Tuhan.

Saat aku memperhatikan anakku, aku kagum akan ketidak berdayaannya. Kalo aku dan istriku pergi ke hawai untuk liburan di akhir pekan, dan meninggalkan dia di rumah, dia akan kesusahan. Dia ga akan bisa melakukan apa, Ga bisa buka toples makanan bayi, ga bisa muter keran untuk minum. Namun, ada satu hal yang bisa dia lakukan dengan sangat baik, yaitu nangis minta tolong.

Ngerti kan?!

Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak  yang menyusu 

Mzm 8:2 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

OK, Kamu sudah sadar bahwa kamu sangat tidak berdaya dan berteriak minta tolong ke Tuhan, Dia sudah memegangmu dan sekarang kamu dalam kerjaanNya. Kamu berubah dari tidak berdaya menjadi ditolong oleh Tuhan. Lalu apa? Tetap tinggal dalam ketergantungan pada Bapa. Jangan pernah berubah. Jangan lakukan apapun untuk menolong dirimu.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. (Mat 18:4)

Masalahnya adalah kita itu terlalu kuat, terlalu berbakat, terlalu mampu, terlalu dewasa.
Kita berdoa, 'Tuhan tolong aku' tapi tingkah kita bilang, 'Tenang Tuhan, aku bisa melakukan ini' padahal kita ga bisa. Kita mencoba dan gagal lalu memutuskan untuk mencoba lebih kers lagi kedepannya, Sungguh sebuah perjalanan kedagingan yang tidak menghasilkan apa-apa kecuali Frankenfruit

Rasul paulus bilang, 'Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan..., Sebab jika aku lemah, maka aku kuat' (2 Kor 12:10). Aku ga pernah dengar orang yang bilang, 'Aku senang akan kelemahan' tapi Paulus malah bilang itu. Paulus ga bilang bahwa kesakitan/sakit penyakit adalah berkat yang tersembunyi, karena memang bukan. Tapi saat kita lemah Tuhan yang menguatkan kita.

Jadi, jalan mana yang menuju kebesaran dalam Kerajaan surga? Jalan itu adalah jalan yang diambil oleh anak kecil, si lemah dan, si rendah.

Klo kamu mau diangkat oleh Tuhan, maka sebaiknya rendahkan dirimu. Mau melakukan lebih lagi untuk Tuhan , sebaiknya kamu istirahat. Berhenti mencoba, berhenti berjuang, berhenti percaya pada kemampuanmu sendiri. Menyerahlah dan akui bahwa kamu sudah kalah - teramat sangat kalah, bukan jadi sok super, sok spiritual dan pura-pura sok baik - dan lihat dirimu seperti bayi yang sangat tergantung pada orang tuanya. Lalu lihat dan pasti terkagum-kagum akan apa yang Tuhan bisa lakukan untuk Orang Lemah dan Orang yang direndahkan.



Diterjemahkan dari Escape to Reality karya Dr. Paul Ellis

0 komentar

Instagram

Popular Posts

Like us on Facebook

About us